PUISI "KITA BUKAN SIAPA-SIAPA"
Terdiam dalam ramainya hiruk pikuk dunia
Melenyapkan semua keluh kesah yang dirasa
Hanya mampu bersujud sembari berdoa
Lantunan ayat suci dan harapan selalu tercurah penuh rasa dan asa
Ini bukan pertama melainkan cara berpasrah diri kepada sang pencipta segalanya
Karena selaku hamba, kita bukan siapa-siapa
Sebatas usaha yang bisa kita lakukan, selebihnya sudah menjadi takdir yang terukir
Sebelum aku melihat gelapnya dunia yang penuh sandiwara
Meski tak ingat, tetapi aku yakin sudah ada perjanjian yang dibuat
Ikrar itupun tak mampu dilawan atau musnahkan oleh kita selaku hamba
Takdir sudah tercatat dan tak mungkin bisa kau hapus
Tak bisa kau kurangi atau kau lebihi
Tak bisa kau buat mundur atau kau buat maju meski hanya sedetikpun
Karena aku yakin Tuhan dirasakan dengan hati dan bukan dengan alasan
"Apa yang saya saksikan di alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi oleh perasaan rendah hati." - Albert Einstein -
Kalimat ini penuh makna jika kita resapi dan akan menjadi tidak berarti jika tidak kita pahami
Jika berpikir bahwa hidup itu rumit maka bersujudlah
Jika engkau merasa lelah maka bersujudlah
Jika engkau merasa hidupmu penuh dosa maka bertobatlah
Jika engkau sudah berusaha maka berdoalah
Lalu apa yang engkau risaukan?
Nikmat apa yang engkau ragukan?
Tanya pada hatimu dan kenali siapa kamu
Aku yakin kita pasti akan berkata bahwa kita hanya hamba dan bukan siapa-siapa