DASAR-DASAR PEMBELAJARAN


DASAR-DASAR PEMBELAJARAN
 
DAFTAR BAHASAN
Asas-Asas Belajar
Aktifitas Belajar/Keterlibatan Langsung
Perbedaan Individual
Pengulangan dan Latihan
Lingkungan

Asas-Asas Pembelajaran
Tujuan Belajar
Tujuan adalah perangkat hasil yang hendak dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Tujuan yang disadari oleh siswa sendiri sangat bermakna dalam upaya menggerakkan kegiatan belajar untuk mencapai hasil yang optimal.

Upaya yang mungkin dilakukan untuk mengarahkan perhatian siswa kepada tujuan pelajaran antara lain:
1.   Bagi siswa yang berada pada tingkat lanjutan, dapat diberikan suatu tes nyata lalu individu itu menerima umpan balikan serta bantuan mengerjakan tes dan melaksanakan diskusi kelompok kecil . Dengan cara ini diharapkan  siswa lebih siap berpartisipasi secara aktif dalam pelajaran tersebut.
2.   Bagi siswa tingkat sekolah dasar, barangkali lebih efektif jika menggunakan situasi kehidupan nyata berdasarkan pengalaman siswa sendiri atau dari contoh media yang kemudian didiskusikan sehingga mereka lebih terarah pada pelajaran karena mereka jelas nilai pelajaran itu penting bagi mereka.
3.   Mempertunjukan nilai pelajaran itu bagi pribadi dan intelektual siswa .misalnya meningkatkan keterampilan berfikir kritis, memperbaiki cara berkomunikasi, sehingga mereka lihat pentingnya pelajaran itu dan melakukan kegiatan sebagaimana mestinya.

Motivasi Belajar
Motivasi adalah tenaga yang digunakan untuk menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi erat kaitannya dengan minat.siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang di anggap penting dalam kehidupan. Nilai-nilai tersebut mengubah tingkah laku dan motivasinya.
Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni datang dari orang lain. Motivasi dibedakan menjadi dua:

a) Motif intrinsik
Motif intrinsik adalah tenaga pendorong yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan.

b) Motif ekstrinsi
Motif ekstrinsik adalah tenaga pendorong yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya tetapi menjadi penyerta.

Kendati demikian, motivasi ekstrinsik perlu digerakkan dan digunakan untuk kegiatan belajar siswa dengan menciptakan kondisi-kondisi relevan seperti:
a.     Suasana Lingkungan kelas
b.     Keterlibatan lingkungan siswa
c.     Menjamin keberhasilan, dan
d.     Transfer dan Retensi.

Umpan Balik Hasil Belajar
Asas pengetahuan tentang hasil kadang-kadang disebut “Umpan Hasil Belajar “yang menunjuk pada sambutan yang cepat dan tepat terhadap siswa agar mereka mengetahui bagaimana mereka sedang bekerja.

Beberapa contoh pelaksanaan asas pengetahuan tentang hasil belajar dikelas sebagai berikut:
1.   Kelompok baca, para siswa membaca sebuah cerita dalam hati dan menceritakan kembali bagian-bagian yang penting sedangkan yang lainnya mendengarkan dan mengoreksinya .
2.   Guru menberikan hasil test berbentuk esay yang diklasifikasikan kedalam bentuk baik, sedang dan kurang kemudian mendiskusikannya kepada para siswa pada hari berikutmya.

Transfer  Hasil Belajar
Tentang transfer hasil belajar, kita setidaknya akan  mengemukakan 3 teori yaitu:

a.     Teori displin formal ( The formal discipline theory )
Teori ini menyatakan bahwa sikap, pertimbangan, ingatan, imajinasi dan sebagainya dapat diperkuat dengan latihan akademis.
b.     Teori unsure-unsur yang identik ( the identical elemens theory )
Transfer terjadi apabila diantara dua situasi / dua kegiatan terdapat unsur-unsur  yang bersamaan (identik) . Latihan didalam satu situasi mempengaruhi perbuatan, tingkah laku dalam situasi lainnya.

c.     Teori generalisasi ( The generalization theory )
Teori ini menekankan kepada pembentukan pengertian (concept formation) yang dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman lain .

Aktivitas Belajar/keterlibatan langsung
Jenis-jenis Aktivitas
Paul D. Dierich membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok yaitu sebagai berikut:
1.   Kegiatan–kegiatan visual: membaca,melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran mengamati orang lain bekerja atau bermain.
2.   Kegiatan–kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, berwawancara dan diskusi.
3.   Kegiatan–kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan atau instrument music dan mendengarkan siaran radio.
4.   Kegiatan–kegiatan menulis: menulis cerita, menulis puisi, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan test dan mengisi angket.
5.   Kegiatan–kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, diagram, peta dan pola.
6.   Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan simulasi, menari dan berkebun.
7.   Kegiatan–kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor , mengemukan hubungan–hubungan dan membuat keputusan .
8.   Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya.

Kegiatan–kegiatan dalam kelompok ini terdapat pada semua kegiatan tersebut dan bersifat tumpang tindih (Burton,1952, h. 436 ).

Manfaat Aktivitas dalam Pembelajaran
Penggunaan asas aktivitas dalam proses pembelajaran memiliki manfaat tertentu antara lain:

1.   Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri
2.   Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa
3.   Memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan para siswa yang pada gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok
4.   Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuaan sendiri sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individual.
5.   Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan kekeluargaan, musyawarah dan mufakat.
6.   Membina dan memupuk kerjasama antar sekolah dan masyarakat, hubungan antara guru dengan orangtua siswa yang bermanfaat untuk pendidikan siswa.
7.   Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit sehingga mengembangkan pemahaman berfikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme.
8.   Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika .

Upaya Pelaksanaan Aktifitas dalam Belajar

Untuk memudahkan guru dalam melaksanakan asas ini maka dalam hal ini dapat dipilih empat alternative pendayagunaan yakni:
a.     Pelaksanaan Aktivitas belajar dalam kelas dalam bentuk komunikasi langsung, kegiatan kelompok, kegiatan kelompok kecil dan belajar independent.
b.     Pelaksanaan aktivitas pembelajaran sekolah masyarakat dilakukan melalui metode karyawisata, survey, kerja pengalaman, pelayanan masyarakat, berkemah, berproyek dan sebagainya .
c.     Pelaksanaan aktivitas pembelajaran dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CSBA) dengan titik berat pada keaktifan siswa dan guru bertindak sebagai fasilitator dan narasumber yang memberikan kemudahan siswa belajar .

Perbedaan Individual
Perbedaan individual disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor  keturunan atau bawaan kelahiran dan faktor pengaruh lingkungan, Kedua faktor ini memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa/peserta didik,Mungkin salah satu faktor  ada yang lebih dominan namun tetap kedua faktor tersebut masing-masing berpengaruh dan pada gilirannya ternyata tidak ada dua individu yang sama.

Jenis–Jenis Perbedaan Individual
Perbedaan individual menyangkut dengan berbagai aspek diri yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1.   Kecerdasan
2.   Bakat ( aptitude)
3.   Keadaan Jasmani
4.   Penyesuaian Sosial dan Emosional
5.   Keadaan Keluarga
6.   Prestasi Belajar

a. Upaya Pelayanan Perbedaan Individual
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk memberikan pelayanan perbedaan individual melalui proses pembelajaran ialah sebagai berikut:
1.   Anak-anak yang tergolong cerdas akan berkembang sesuai dengan kemampuaanya dengan cara: (a) akselerasi, yakni memberi kesempatan bagi siswa tersebut naik kelas  lebih cepat satu atau dua tingkat sekaligus. (2)  Progam tambahan yakni memberikan tugas-tugas tambahan pada setiap tingkatan kelas.
2.   Pengajaran individual yang dilaksanakan dalam bentuk pemberian tugas baik secara individu maupun kelompok.
3.   Penyelenggaraan kelas khusus bagi siswa yang cerdas
4.   Bagi siswa yang lamban dapat diselenggarakan kelas remedial yang bertujuan untuk perbaikan.
5.   Pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan menjadi kelompok kurang, kelompok sedang dan kelompok pandai.
6.   Pembentukan kelompok informal oleh siswa sendiri berdasarkan minat,abilitet,kapasitas, kebutuhan dan kematangannya.
7.   Masih ada upaya lain yang sedang direncanakan seperti memberikan pelajaran pilihan, deferensasi tugas, system tutorial dsb. (Oemar Hamalik, 1986).

Pengulangan dan Latihan
Manfaat Latihan dalam Pembelajaran
a.     Latihan memberikan pengalaman pendidikan bagi para siswa
b.     Latihan memantapkan hasil belajar
c.     Latihan berfungsi mengembangkan kemampuan berfikir untuk memecahkan masalah-maslah yang dhadapi baik secara individu maupun kelompok.
d.     Latihan penting artinya bagi kehidupan sehari-hari para siswa bagi siswa, missal: transfer belajar.
e.     Latihan membantu cara pembelajaran yang lebih efektif.
f.       Latihan dapat mendorong dan memperluas motivasi belajar para siswa .

Prinsip-prinsip pelaksanaan ulangan dan latihan                                          
Ada beberapa faktor yang diperlukan agar latihan lebih efektif  yaitu sebagai berikut:
a.     Lingkungan belajar sangat berpengaruh besar dalam latihan.
b.     Latihan harus fungsional, artinya berfungsi bagi diri siswa itu sebabnya latihan harus menarik minatnya.
c.     Latihan dilakukan secara sistematis.
d.     Latihan dilaksanakan tepat pada waktunya.
e.     Efektivitas suatu latihan bergantung pada banyaknya bahan.
f.       Distribusi latihan memengaruhi keefektifan pada progam latihan . Distribusi ada dua jenis yaitu: massed practice dan distributed practice.

Upaya  Pendayagunaan Latihan dalam pembelajaran
Ada beberapa bebtuk latihan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan teori belajar .bentuk/teknik/prosedur tersebut hampir sama artinya dengan:
a.     Repetition (ulangan)
b.     Latihan otomatisasi (drill)
c.     Riview atau reteaching
d.     Practice
e.     Review dan Practice


Lingkungan
Jenis-jenis lingkungan
William Burton mengaidakan klasifikasi lingkungan meliputi: daerah, keadaan alam, sejarah, masalah kependudukan, pertanian, ekonomi dan perdagangan, pabrik dan industri, perbankan dan keuangan, transportasi, komunikasi, mata pencaharian, pemerintah dan politik, tempat rekreasi, pandangan atau prakarasa masyarakat . Tiap aspek tersebut meliputi beberapa hal misalnya: bidang ekonomi terdiri dari toko-toko, tempat jual beli dan sebagainya.

Manfaat Mempelajari Lingkungan Masyarakat
Manfaat mempelajari masyarakat sebagai lingkungan pendidikan bagi peserta didik adalah sebagai berikut:
a.     Menanamkan pengertian yang realistik tentang proses-proses sosial dalam kehidupan.
b.     Mengembangkan kesadaran dan sensitife terhadap masalah-masalah sosial.
c.     Siswa belajar berdasarkan minat, belajar menjadi lebih bermakna.
d.     Merupakan latihan berfikir ilmiah berdasarkan fakta yang ada di masyarakat .
e.     Mendorong rasa tanggungjawab terhadap masyarakat.
f.       Memperkuat dan memperkaya pelaksanaan kurikulum dalam situasi praktis dan senyatanya.                                                                       
g.     Mempersiapkan siswa kearah kehidupan masyarakat
h.     Turut berupaya memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat
i.        Memadukan sekolah dengan masyarakat dalam upaya menjadikan sekolah sebagi lembaga kesejahteraan masyarakat.
j.        Memupuk kerjasama antara individu-individu dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan.
k.      Mengembangkan kemampuan dan kebiasaan melakukan observasi dikalangan siswa
l.        Mengembangkan apresiasi dan pengertian terhadap pelayanan sosial dari masyarakat.

Upaya Pembelajaran Berdasarkan Lingkungan
Cara pertama ialah: berkenaan dengan metode narasumber (manusia sumber) yakni sumber masyarakat atau orang tertentu dengan pengalaman dan kemampuan dalam suatu bidang tertentu diminta untuk memberikan bimbingan.

Cara kedua  ialah membawa siswa (kelas) kedalam lingkungan masyarakat yakni dengan teknik (1). karyawisata atau ekskursi, (2). Melakukan survei dalam bentuk wawancara dan observasi, (3). Pengabdian/pelayanan masyarakat (4). Kerja pengalaman, (5).Berkemah/kemah siswa.

Teknik apapun yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran berdasarkan lingkungan, namun prosedur pada prinsipnya adalah sama yang terdiri dari kegiatan persiapan/prencanaan, kegiatan pelaksanaan, kegiatan penafsiran pengalaman dan kegiatan tindak lanjut (Oemar Hamalik, 1989, h. 1989).

Daftar Pustaka
Buku teks Kurikulum & Pembelajaran oleh Dr.Oemar Hamali Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta








 
SESEORANG DI SEGANI DAN DI HORMATI BUKAN KARENA APA YANG DI PEROLEHNYA, MELAINKAN APA YANG TELAH DI BERIKANNYA